dunia aku

Dunia aku.

Segalanya berkisar tentang diri sendiri. Bila terbaca catatan Dr Harlina dalam blognya, saya kembali melihat diri sendiri. Berbicara tentang diri sendiri, seolah dunia ini berlegarnya di dalam lingkungan aku.

PLEASE, enough of hearing comments like this about conflicts in Palestine: 'We shud be grateful becoz we live in peace, not in fear of bombs dropping, houses collapsing & children dying.' 

The simple fact is : we are not chosen to be Palestinians! We are definitely not strong, tough & determined enough to be Palestinians...hence here we are - existing for mere ordinary reasons of living in this world of 'me, myself & I ! 

For the Palestinians - their victory is their continuous resistance against the Israeli occupation & their defeat would be to surrender to the Zionists ~ Dr Harlina

Oh ... memang jauh sangat hendak dibanding saya dan saudara-saudara kita di Palestine sana. Bukan mereka yang di Palestine saja, saudara-saudara kita di selatan Thailand, BangsaMoro di Filipina dan saudara-saudara Rohingya di Myanmar.  Jauh sangat bezanya mereka dan saya.

sumber

Tak boleh hendak digambar penderitaan mereka. Kerana saya tidak pernah merasa derita seperti itu. Der ita saya hanya sekadar sakit perut, sakit kepala dan demam panas, yang bila cukup rehat, cukup tidur, makan ubat pada masanya, maka hilanglah segala sakit perit tersebut.

Sedih saya hanya bila terpisah dari aruah ayah kerana memang sudah tertakdir ajalnya, sedih terpisah dengan orang tersayang buat seketika, tapi dengan izin Allah akan berjumpa juga, sedih kerana kehilangan data dalam macbook yang sedang dibaikpulih dan sedih menonton drama atau filem rekaan semata. 

Memang kecilnya dunia saya dibanding dengan dunia saudara-saudara kita yang diuji, diasak saban hari dengan kematian serta penindasan.

Dunia saya hanya berkisar tentang saya. Tentang buku-buku saya, tentang baju apa yang hendak dipakai esok, apa yang hendak dimakan nanti,  gaji bila tarikhnya akan boleh dikeluarkan nanti atau barang apa yang hendak dibeli dengan duit bonus nanti.

Dunia saya hanya berlegar tentang risau yang tak sudah, risau tentang masa depan anak sendiri dan risau dengan keselamatannya .

Dunia saya penuh dengan kesenangan, walau bukan harta yang melimpah tapi Allah kurniakan segalanya mudah dan tidak susah.

Saya bukan insan yang terpilih untuk menerima ujian hebat kerana saya bukan hebat.

Namun begitu, saya bersyukur amat. 

Hanya setelah bersyukur, Allah yang bersifat al-Wahhab (Maha Pemberi) akan menambahkan lagi nikmat-nikmat-Nya. Benarlah seperti yang dinyatakan oleh Rasulullah s.a.w. melalui sabdanya yang bermaksud: “Sesiapa yang tidak bersyukur dengan yang sedikit, tidak akan bersyukur dengan yang banyak.”~ Apa yang diberi vs apa yang dipinta

Salam kasih buat sahabat yang boringnya sudah di tahap raksasa. ♥


~cikgunormah@klcitizen~