peluk erat

Dari sejak tengahari tadi, sengaja mendukakan hati sendiri.

Ada juga perangai buruk begini, kan. Sudah tenang damai, ingin juga merendamkan hati sendiri dalam masam kelat rasa.

Sebenarnya berlegar-legar di ruang maya hari ini, menghabiskan masa dan menyinggah, merisik kabar kawan-kawan blog  yang sudah lama tidak dijengah. Mata langsung terhenti di blog En Fudzail. Seorang penulis yang rasanya sedang bermastautin di Dubai. Kalau saya tidak silap. 

Genocide of Bosnians Muslims in the heart of Europe

Ya, kisah lama. Tapi masa insiden tersebut berlaku, sekitar tahun 1995, saya tidak begitu ambil pusing dengan apa yang berlaku pada saudara kita di sana. Seperti biasa. Tidak peka serta kurang peduli. Namun , membaca artikel En Fudzail, membuka kelopak mata dan kelopak hati saya.

Menonton video-video tahun 2007 itu menginsafkan saya ya amat. 

Terasa sangat, betapa manjanya saya menjadi manusia. Panas sikit, sakit kepala; kurang tidur sikit, migraine; sejuk sikit, selesema.... 

Tidak dapat hendak membayangkan bagaimana kiranya saya ditempatkan dalam situasi seperti wanita-wanita Bosnia, Palestin atau Uighur itu yang sama kalimahnya memuji Allah dan bersaksikan Nabi Muhammad sebagai Rasul, namun, hidup mereka jauh lebih sengsara serta derita ...

Bertuah. Memang bertuah.

Dan rasa syukur yang amat, kerana masih lagi boleh memeluk erat orang-orang yang saya kasihi.

*tiada monday blues malam ini! yeayy... untuk seketika.

~cikgunormah@klcitizen~