"aku cukup menghindar daripada berada di lokasi, atau menyerempak dengan mereka yang berkait nostalgia terburukku. Melainkan, saat aku sudah cukup tua, cukup fikir yang ranum, cukup tenung yang dalam. Biar uban berebutan di kepala, atau rambut berkejaran cabut dari akarnya. Waktu itu aku pasti kan cukup kuat mengenang kesemuanya.
Adakah saat itu, aku bakal digelar makhluk Tuhan paling lewat? Mungkin, ya. Namun, biarlah… - Saat terpetik kenangan Lampau : al-irfan -
"Saya lihat diri saya, sebagai insan bertuah yang punya segalanya. Saya punya ibu bapa yang mewah kasih sayang, saya punya adik-adik yang rapat, saya punya kawan-kawan teman seperjuangan waktu saya jauh dari keluarga, saya punya orang-orang sekeliling yang sayang dan ambil berat pasal saya, dan juga pembaca Blog Ain Fathihah yang masih mahu baca celoteh saya.
Dengan segala apa yang DIA sudah beri pada saya, saya rasakan amat tidak patut saya merungut dan berkeluh kesah dengan masalah yang sedikit. Masalah yang DIA berikan, bukan untuk saya pinta dikecilkan ujian, tapi untuk saya mohon agar dibesarkan dan dilapangkan hati untuk menghadapi ujian.- masalah itu mendewasakan - ain
"Maka dulu ketika saya masih boleh mengekalkan nasi goreng masakan sendiri setiap malam, perlukah saya mengubahnya kepada makan nasi goreng di kedai setiap malam?
Apa yang ada pada diri kita, ialah apa yang Allah cukupkan untuk kita supaya kita lebih mengenali kesenangan apabila kita telah merasai apakah ertinya susah!
Menilai hidup ketika susah sebagai derita, kamu akan menemui putus harap pada Allah.
Menilai sebagai takdir, kamu akan menemui titik noktah hidup yang tidak akan mengubah nasib hidup.
Menilai dengan nasib, kamu akan sentiasa berharap akan adanya tempoh kamu merasai nikmat dan kemudian akan membuatkan kamu kembali susah.
Tapi nilailah dengan harapan pada Allah, supaya kamu sentiasa bersyukur dengan apa sahaja kedudukan kehidupan kamu - Hargai susah untuk hargai senang : ilhamdanial
Pastinya memang ramai di luar sana, anak muda yang bijak sungguh menyusun bicara dan kata untuk menterjemah fikir mereka yang sangat hebat. Bila membaca entri dan tulisan mereka terasa sangat mendatarnya tulisan saya dan sungguh tidak pandai saya mengait kata.
~cikgunormah@klcitizen~
Cikgu Normah,
ReplyDeleteTak kisah pandai ke tidak, yang penting mesej sampai.. Kalau bahasa terlampau berbunga sampai orang tak faham pun tak best jugak kan?
huhu. cikgu, terima kasih atas penghargaan.
ReplyDeletewahh...housemate saya mmg pandai menyusun kata..hehe
ReplyDeletejangan pandai mengayat sudah cikgu.. :)
ReplyDeleteBanyak membaca, pandai ler mengait kata, kan!
ReplyDeleteSalam..
ReplyDeleteSaya pun suka susunan kata yang indah jika mesej yang hendak disampaikan itu hingga menyentuh perasaan.
Salam... :)
ReplyDeleteErm, tajuk artikel ini bukankah menunjukkan yang akak juga pandai mengait kata? :)
saya lagi la xpandai...aihh
ReplyDeleteSalam Cikgu..tentunya setiap penulisan ada keistemewaan sendiri..
ReplyDeleteSebab ada Blogger ( tidak semua ) bukan datangnya dari penulis yang handal..cuma berani sahaja..
macam saya hanya blog gred rendah..tapi ada peningkatan kunjungan dari masa kesemasa..
He he! Usah lah risau jika tidak pandai mengait kata..janji pandai mengait benang.. :)
saya pun tidak berapa pandai menyusun kata2..
ReplyDeletesy bpendapat cikgu antara pengait kata yg hebat!
ReplyDeleteyang penting pandai memasak ajah...hehe
ReplyDeletebait-bait kata yang tersusun dengan indah adalah daya tarikan bagi sebuah coretan...
ReplyDeletemembuatkan kita teringin untuk terus membacanya hingga ke noktah terakhir...
bagi diri saya...ianya masih jauh untuk digapai menjadi seorang yang pandai menyulam kata nan berbunga...perlu banyak belajar dari yang pakar